BUMI TIDAKLAH BERPUTAR, SEBELUM DIPERINTAHKAN UNTUK BERPUTAR

Sabtu, 18 Juli 2015

intropeksi hati

Aku mungkin sebutir debu, atau tidak secuil udara yang membentuk angin.


Aku hanyalah denyut kecil yang terkukung di dalam kehidupan. Desir angin yang bergulung menuju tempat dimana ia dan mereka telah ditentukan.


Adalah aku, secarik cahaya tajam tanpa tantangan.


Ketika cahaya itu berkumpul dan menjadi besar. Ia laksana sinar ditengah hitam.


Iya, itulah cahaya...
Saat cahaya itu angkuh, merasa besar dan berkuasa. Sadarilah...
Saat itulah cahaya sejati mulai memudar dan menghilang perlahan demi perlahan. Setahap demi setahap. Sesumbu demi sesumbu.


Cahaya itu masih aku..
Ketika dalam bingung dan linglung kau masih ada disampingku.
Ketika dalam lupa, kau masih mengingatku
Ketika dalam kacau kau masih didekatku.


Tuhan... Pada siapa ku kan kembali, bila tidak padamu...
jum'at 190615

Kosa kata Cinta

Cinta itu berbagi. Berbagi takdir agar mampu dilalui dan di lewati bersama.


Cinta itu kuat, walau mungkin akan ada perbedaan dan kerikil2 kehidupan. Keikhlasan dan ketulusan lah yang akan membuat mereka bersama.


Cinta itu murni,ia mampu menembus batas yang tak mampu dilihat orang lain. Ia dalam dan lebar.


Cinta itu rasa, bukan kata. Ia tak pantas di miliki oleh orang yang tak bertanggung jawab.


Cinta itu... akan menemukan dimana ia harus memutuskan untuk mulai mencinta dan "Berbagi" separuh jiwa, separuh hati, separuh takdir,separuh hidup, separuh cerita, separuh nyawa hingga tak ada lagi kata separuh atau setengah. Melainkan "SATU". Satu yang tepat, yang Allah titipkan pada kita. Satu yang terbaik yang Allah sandingkan nama kita menjadi bagian dari salah satu kehidupan masa depan.


Biarlah Allah saja yang mengatur kehidupan kita. Karena tak pantas kita sebagai hamba menuntut banyak pada ketetapan Nya.