BUMI TIDAKLAH BERPUTAR, SEBELUM DIPERINTAHKAN UNTUK BERPUTAR

Senin, 12 September 2011

usaha atau hasil ??

Kalo seperti ini wajar saja orang yang sakit tidak kerasan tinggal dirumah sakit. Toh ternyata petugasnya sendiri tidak mengerti etika dirumah sakit. Kukira hanya penunggu saja yang cukup menahan hati karena tingkah laku mereka. Eh, ternyata pasien juga.
Wajar aja. Gimana gak pusing, orang sakit kan butuh ketenangan. Eh malah dia sibuk sana sini becanda bersama teman petugas lainnya. Belum lagi cleaning servis yang tanpa permisi mengusir keluarga penunggu. Tanpa senyum dan basa basi lagi.

Hmm.. susahnya kalo bukan bekerja dari hati. Wajar saja mereka sewenang-wenang. Toh penghasilan mereka digaji oleh negara. Mau masuk atau tidak, mau ramah atau tidak, mau bekerja atau tidak, tak kan berpengaruh terhadap gaji mereka. Tinggal suruh-suruh anak koas, selesai. Padahal orang sakit bukan bahan percobaan praktek untuk anak koas. Ia kalo mereka sudah tahu dan pinter. Naasnya teryata mereka tak bisa apa-apa hingga sang pasien harus menderita 2 kali karena sakit yang diderita dan sakit karena melihat tingkah laku beberapa petugas kshatan yang tidak paham etika kesehatan.
Lebih kasihan lagi bila yang sakit orang miskin...hmmm...susah deh pokoknya. Dunia-dunia.
Ada bocoran nih, ktanya malahan salah satu petugas yang bekerja di tempat ini pun bila sakit tidak mau dirawat disini.(hebat ya!! Rumah sakit apa siih ini.) mereka lebih memilih tempat yang jauh dan swasta daripada milik pemerintah walaupun bekerja disitu jiga. Miris ya...

Andaikan bisa ku pecat mereka-mereka yang tak tahu etika, biar digantikan dengan orang yang lebih paham cara mengurus, merawat dan memperlakukan pasien. Amin... mudah-mudahan akan diganti dengan yang lebih baik. Pasti tempat ini nyaman dan setiap pasien tak perlu lagi mengeluh dengan hal ini. Jadi pengin punya rumah sakit sendiri, biar bisa ngalahin rumah sakit swasta nonis yang lebih banyak diminati termasuk muslim...sedihh....

Memang sepatutnya semua dinilai karena usahanya.
Hmm...
Tuhan, berikan kami kesabaran. Semoga akan diganti dengan orang-orang yang arif, bijaksana, santun, mengerti dan lebih baik lagi. Amin..

Tidak ada komentar: