Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu’alaikum wrwb Blogger
Lama sudah tidak berjumpa.
Kata orang, bagi yang menunggu ternyata waktu itu terlalu
lama
tapi bagi yang jatuh cinta ternyata waktu itu sangat cepat. Hayo
ngaku siapa yang lagi jatuh cinta... hehe
Hari ini aku ingin membahas tentang arti sebuah waktu. Yang sudah
tahu artinya pura-pura gak tahu aja ya. Hah, Maksa. :)
Siapa yang punya waktu? Ngacung...!
Siapa yang suka tertipu oleh waktu?
Aku. (Ngaku). :)
Dahulu, (mungkin juga sekarang tapi sekarang sudah kurang
sepertinya) aku sangat membenci waktu, aku merasa selalu ditinggal sendiri
olehnya tanpa ampun. Ntah mengapa saking bencinya kadang ku maki-maki dan
cabik-cabik ia.(sadis-Boong ding) :)
Tapi emang benar dulu aku sangat jengkel dengannya, karena
ia meninggalkanku sendiri dan terkadang membuat segalanya jadi runyam. Ckckck waktu...waktu..
andai kamu menjelma, Tak tutuk Pisan! Ayoo siapa yang mau bantuin keroyok. :)
Tapi sejatinya waktu tetaplah waktu, ia tak akan berhenti
berputar sebelum diperintah, dan ia tak akan memulai sebelum diperintah pula. Tanda
ketaatan yang sejati pada Ilahi.
Waktu...
Kita telah bersama lebih kurang seperempat abad. Kurasa bukan
waktu yang singkatkan untuk kita saling mengenal. Engkau telah membersamaiku
untuk batas yang telah ditetapkan pula. Dari mulai awal hingga akhir. Setidaknya,
aku sudah mengenal dirimu tentang sifatmu dan segala tentangmu walau kurutuki
dan kumarahi sekalipun. Tak akan pernah kau mau berkhianat untuk arti sebuah
kata Taat. Aku kadang membencimu tapi terkadang aku mencintaimu. Bahkan bisa
sangat cinta. Aku bersyukur untuk waktu yang Allah ridhoi dan terkadang khilaf
untuk waktu yang aku tak sukai. Padahal semua telah tertulis di Lauhil Mahfuz. Namaku
dan namamu yang bersembunyi dibalik nama waktu.
Waktu, kataku sepertinya kau yang paling setia menemaniku,
mengikutiku dan bahkan meninggalkanku. Tapi kau benar-benar tidak pernah
meninggalkanku. Kau hanya akan menggantikan teman-temanmu untuk menjaga dan
melihatku dan lalu aku berkata, Aku tertipu.
Waktu kau sungguh unik, hingga Allah suka menyebutmu didalam
beberapa surat kalam Ilahi. Demi waktu subuh, malam, dhuha dan teman-temanmu
lainnya. Yang pasti namamu pun menjadi ikon surah Al-Ashr. Kunci keselamatan
dan persahabatan sejatimu adalah “illallaziina aamanuu wa’amilusholihati
watawa saubil haqqi watawa saubishobri. Kecuali orang-orang beriman dan
mengerjakan amal sholeh dan saling menasehati didalam kebenaran dan kesabaran.”
Menjadi orang yang beriman. Percaya pada semua ketetapan dan
keputusan Allah swt, percaya pada takdir Allah, percaya pada Allah. Semua
berada digenggamanNya, didalam kuasaNya, dan didalam ciptaNya. Semua ciptaan Nya
dan semua hak Nya. Tak boleh ada yang sombong selain Ia. Karena kesempuraan
hanyalah milikNya. Karena kesempurnaan hanyalah milikNya. Manusia hanya bisa
berusaha, tapi tetap Allah yang menentukan. Bisa saja kita berusaha keras dan
berpikir matang untuk suatu rencana, tetapi bila Allah tak mengizinkan takkan
tercapai pula rencana itu. Dan bisa saja apa yang tidak dikira-kira terjadi
malah terjadi. Itu semua berada diluar kuasa kita teman. Itu hak peto nya
Allah. Sebagai manusia kita hanya bisa berikhtiar, berdo’a dan bertawakal. Maka bantulah
niat baik kita dengan senjata yang kita punya “Doa” dan mintalah saudara seiman
kita untuk sama-sama menyerang pintu langit agar terkabul keinginan kita.
Aamiin... :)
Teman kita kembali lagi bersama waktu. Kalau dilihat-lihat,
dikenang dan dipikirkan ia cepat sekali meninggalkan kita ya. Masih ingat umur
kita ketika kecil. Baru bisa jalan, baru habis nangis karena tidak dibelikan
mainan, baru digendong dan bermanja ria dengan kakek, baru mau masuk SMA dan
mulai merasakan cinta, baru mau deg-degan ujian akhir nasional, baru mau masuk
ospek dan menyiapkan segala peralatan yang nyeleneh. Atau baru mau sidang munaqosah
dengan jantung tak karuan dan harap-harap cemas. :) semua ternyata sudah
berlalu kawan. Begitu cepat bukan. Hingga mungkin tak terasa seperempat abad
telah kita lewati.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang ibu untuk menunggu
janin di rahimnya berkembang dan lahir dihadapan?
Berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang ayah untuk melihat
buah hati tumbuh besar dan membanggakan dirinya?
Berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang anak untuk besar
dan membalas jasa orang tuanya?
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kita menjadi sadar
mengenai keberadaan waktu itu sendiri?
Ayah, Bunda... berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
melihat anakmu ini sukses dan bahagia serta membalas cintamu?
Umi dan juga my teacher berapa lama waktu yang kau butuhkan
untuk menungguku menepati semua pinta dan harapmu?
Rabbi... berapa lama waktu yang telah Engkau tetapkan untuk
ku di dunia ini?
Semua sudah ada waktunya kan. Dan pasti Indah pada waktunya.
Semoga dimasa-masa yang tidak pernah kita kuasai dan tebak esok hari. Kita bisa
benar-benar memanfaatkan kebersamaan kita diwaktu ini. Aaminn ya Rabbi...
Iiyaakana’budu waiiyaakanasta’in
Ihdinashirootol mustaqiim
Shirootollazii na an’am ta’alaihim
Ghairilmaghdhu bi’alaihim waladdhoooliin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar