BUMI TIDAKLAH BERPUTAR, SEBELUM DIPERINTAHKAN UNTUK BERPUTAR

Minggu, 20 November 2011

Salam Perpisahan


Perpisahan itu tak seindah pertemuan
Bahkan lebih sakit dari putus cinta.
Karena cinta yang ditanam, berakar dan bertunah harus terpangkas.
Perpisahan itu tak semanis madu
Bahkan lebih pahit dari sirup.
Karena sirup yang diambil berasal dari campuran cinta, persahabatan dan air mata.
Dan itulah nikmatnya iman…
Indah bukan…
Pilihan yang sulit, setelah aku wisuda, maka aku akan kehilangan mereka. Tak pernah terpikir harus berpisah dengan mereka secepat ini, rasanya baru kemarin aku bertemu, bercanda, bermain dan bersama-sama dalam bingkai indah bernama ukhuwah. Dan kini aku ragu sendiri untuk melangkah. Pilihan yang tak kuduga-duga saat harus meninggalkan semua yang telah bersama-sama membangun diri ini.
Aku tak tahu apa yang direncanakan tuhan kepadaku, tapi yang aku tahu aku sangat sedih bila harus meninggalkan semuanya lagi. Andai ini yang terbaik, semoga engkau meneguhkan hati ini Tuhan. Tak pernah ku tahu seperti apa aku kini. Sama seperti hari ini, tak pernah kutahu seperti apa esok aku nanti. Yang aku tahu, aku sedih. J
Ternyata tak selamanya yang ada didekat kita adalah milik kita, tak selamanya sahabat, teman dan kawan akan menerangi hari-hari kita. Sulit ya ternyata saat kita yang meninggalkan ketika  semua tangan dan hati telah bercengkraman erat. Mudah-mudahan ini yang terbaik. Haza minfadli rabbi.. amin..
Teguhkan hati kami dalam iman kepadaMu Rabb. Amin.

Aku, kamu dan mereka
Dulu bersatu
Hingga takdir menyampaikan berita
Bahwa aku, kamu dan mereka
Harus berperang menyelamatkan episode-episod kehidupan
Dengan cara dan jalan sendiri-sendiri
Dahulu,
Kukatakan kepada kalian
Bahwa kalian adalah pelukis senyum dan menghibur luka
Mungkin aku angkuh, hingga kini
Aku yang akan pergi
Setelah senyum dan bahagia telah kudapati.
Andai waktu dapat kuganti
Aku ingin memilih tidak mengenal kalian sama sekali
Hingga ketika waktu menyuruhku untuk pergi, aku tak akan terluka
Oleh kepingan-kepingan hati yang telah aku bagi.
Dan tak bisa kembali.
Terimakasih untuk semua cinta yang telah kalian beri.
Semoga kita akan bertemu lagi
Dalam bait-bait doa yang terucap,
dalam senandung rindu yang menggema
dan dalam bingkai kehidupan yang telah memotret kita menjadi abadi
pada hati.

Tidak ada komentar: