BUMI TIDAKLAH BERPUTAR, SEBELUM DIPERINTAHKAN UNTUK BERPUTAR

Selasa, 05 Juli 2011

ketua gank

“Aku gak sanggup Ca, beneran. Gak sanggup. Aku gak kuat. Rasanya aku pengen mundur aja jadi ketua. Tapi kalau aku mundur siapa yang akan mengantikan.” Huhuhuh...hiks...hiks... “Susahnya ngurus anak orang, disuruh rapat aja yang datang bisa diitung pake jari, mending kasih kabar kalo gak bisa rapat, eh kagak ada, jangan diharap deh. Terkadang aku pengin nangis sendiri, merasa terjebak dan tidak tahu kemana harus pergi. Kok tega ya mereka meninggalkan aku kerja sendiri. Emangnya mereka pikir Cuma mereka aja yang sibuk.. Aaarrggghhh Ica... aku gak kuat...”

Curhatan Fiza sungguh menyayatku. Terkadang ada rasa kasihan, tapi bingung juga apa solusi yang tepat. Emang susah jadi pemimpin, apalagi kalau perempuan yang mimpin. Menurutku, Fiza mungkin belum terbiasa saja. Eits, jangan salah gak tau kenapa akhir-akhir ini aku sering menemukan hal yang serupa terjadidi organisasi lain. Betapa sulit menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap amanah yang dipegang. Hingga mungkin kadang tanpa kita sadari, banyak yang terzolimi akibat perbuatan kita yang mungkin tidak datang rapat, tidak hadir bila di undang dan lain sebagainya. Ternyata komunikasi sangat penting ketika kita berada di satu wadah sosial, hingga tidak timbul su’uzon atau negatif thinking dari saudara kita. Minimal bisalah memberi tahu kenapa kita tidak hadir ketika di undang, sehingga teman-teman yang lain tidak menunggu tanpa kepastian. Hehehe kayak lagu aja.:) lanjut..
Jadi ingat pesan Mas koko nata yang sering salah kupanggil jd nata de koko. Tapi  jujur gak sengaja, maaf ya mas... n_n. Beliau berpesan bahwa “Kita tidak bisa memaksa orang lain sampai berdarah-darah di dalam organisasi ini, karena mereka punya tujuan masing-masing”. That right!! Aku setuju... sangat!!! So sweet... hehehe
Terlalu banyak bukti yang menguatkan perkataan itu, dan kata-kata itu juga yang menguatkan arti keikhlasan “Niat”.
Ya, mungkin itu pula yang sedang terjadi dengan teman akrabku Fiza, akibat dari anggota-anggotanya yang juga merupakan manusia. Hehehe. Banyak kepala banyak tingkahnya. Hingga terkadang membuat kecewa, kesel, marah, sedih dan senang juga. Itulah satu lagi bukti bahwa kita tidak bisa apa-apa tanpa bantuan orang lain. Catett... J
Disitulah seni nya organisasi, kita menjadi bijak bila harus berhadapan dengan ribuan tingkah itu, kita dilatih sabar saat harus menghadapi sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita, dan kita dilatih bekerjasama sehingga tidak egois dan merasa paling benar sendiri. Wah... betapa indahnya berbagi... eits, ingat. Hati-hati juga dlam memilih teman, karena mereka cerminan diri kita. Cayooo untuk semua... gocap...gocap... ???@#$% (mulai ngadat nih, kl dekat akhir.hehe) Ciiiyyaaa.

Tidak ada komentar: