BUMI TIDAKLAH BERPUTAR, SEBELUM DIPERINTAHKAN UNTUK BERPUTAR

Rabu, 10 September 2014

Mengenang masa lalu

Datuk..., apa kabar?...
Perkenalkan, ini aku cicit yang mungkin tak pernah bertemu.
Datuk, apa kabar..
Aku hanya mendengar kisahmu dari Papa yang sering diceritakan oleh Nyai.
Datuk, apa kabar...
Aku rindu dan ingin bertemu.
Kenapa kita tak berjumpa padahal banyak hal yang ingin aku tahu darimu dan ingin aku pelajari darimu.
Datuk, apa kabar..
Aku ingin mengetahui setiap hal, mendengar cerita, dan belajar banyak darimu hingga aku tak perlu belajar lagi dari oranglain.
Datuk.. mengapa kita tidak bertemu
Aku ingin sedikit saja menemukan jejak-jejak hidupmu untuk ku gengam dan ambil sebagai pegangan.
Datuk.. Apa kau tidak ingin menceritaka rahasia antara Moyang dan cicit?
Mari kita membagi rahasia, rahasia yang hanya kita berdua yang tahu.
Datuk.., perkenalkan, aku cicitmu
Seorang manusia yang masih tertatih mencari dan memahami arti hidup.
Datuk.., Dunia ini memang terlalu singkat untuk tempat kita bertemu.
Aku rindu padamu.
Maafkan aku yang telah mengecewakanmu.
O iya satu lagi, aku lupa berkata, Anakmu anak yang sangat hebat Tuk, anak yang sangat sabar. Aku bangga memiliki Nyai seperti anakmu. Engkau pasti ayah yang hebat. Oiya aku tak pernah mendengar cerita tentang Moyang perempuan, Ia pasti sangat cantik dan menawan buktinya kau ada bersamanya. Salamku untuk Nyai. Aku rindu kalian dan entah bagaimana kita ku bisa mengikut jejak kalian. Semoga suatu saat aku bisa menemukan buah cinta yang kalian rajut dikehidupan. Do'akanku datuk moyang. Datuk Usman.

Tidak ada komentar: