BUMI TIDAKLAH BERPUTAR, SEBELUM DIPERINTAHKAN UNTUK BERPUTAR

Senin, 08 September 2014

Amunisi hati



Sepertinya kita hanya butuh kembali.
Berlari kemanapun, tetap saja kita butuh kembali.
Terlalu kecil dunia ini untuk membeli hati.
Kesedihan bukan akhir dari segala.
Cinta dan do’alah yang membuat semua terasa mudah.
Saatku egois dan hanya mengingat diri,
Saat itulah aku jatuh dan mati.
Saat kalian meraihku dan berdo’a untukku,
Saat itulah aku merasa hidup kembali.

Dunia bukan tujuan segala teman,
Do’a dan cinta kalian yang membuat dunia bermakna.
Hari semakin berkurang teman,
Pertemuan kitapun semakin jarang.
Untuk aku yang agak sulit beradaptasi,
Kehilangan kalian adalah pukulan bagi diri.
Tolong jangan hilangkan aku didalam do’a-do’a kalian,
Karena hanya itu yang kumiliki dari kalian kini.

Rinduku tak sampai ketepi,
Dan cintaku tak sempurna untuk dikatakan hati.
Telah ku coba untuk berlari,
Tapi tetap saja masa lalu dan cerita tak bisa dibohongi.
Melupakan kalian adalah hal yang sia-sia,
Karena diriku adalah kepingan dari jiwa, cinta dan do’a-do’a kalian.

Aku hanya rapuh teman,
Saat kau tak lagi kembali.
Aku hanya jasad,
Saat do’a-do’a itu tak hadir disisi.
Hidup adalah perjuangan, dan kita adalah mujahidnya.
Kebersamaanlah yang membuat kita kuat,
Dan kesendirialah yang membuat kita tak berdaya.
Tapi do’a yang akan mempertemukan energi kita lagi
Dimanapun dan bagaimanapun keadaannya.
Berdo’alah sobat, untuk sahabat dan orang-orang yang tidak kau ketahui keberadaannya kini.

Tidak ada komentar: