BUMI TIDAKLAH BERPUTAR, SEBELUM DIPERINTAHKAN UNTUK BERPUTAR

Selasa, 28 Juni 2011

 Ah, satu lagi. Ada apa dengan duniaku. Mengapa?terlalu banyak pertanyaan yang tak bisa terlontar. Bukan karena tak sanggup. Tapi kadang telah lelah sebelum berjuang.
Salah satu web yang diklaim ternyata punya yahudi, malah dipenuhi oleh........, oleh orang yang dianggap mengenal baik Islam. Aku gak tahu apa aku yang terlalu berpikir sempit atau gimana. Tapi, kenapa mereka bebas sekali menggunakan fasilitas yang jelas-jelas menyumbangkan dananya untuk menghancurkan umat Islam dibelahan bumi sana.
Bila hanya beralasan bahwa agar kita bisa mengambil manfaatnya. Manfaat apa??? Kenapa keluarga, kenapa sahabat,?. kenapa kalian melakukannya? bila itu alasan kalian, ada perumpamaan yang ku gambarkan berdasarkan penglaman pahit yang teramat sakit dan mencabik-cabik. Perumpamaan rumah sakit kristen yang jelas-jelas ada gambar salib, patung dan sebagainya dimana di rumah sakit itu dihuni/dipenuhi oleh orang Islam. Sobat, masihkah kau akan beralasan yang sama sementara masih banyak rumah sakit lain yang juga tak kalah hebat. Atau jangan-jangan kepercayaan kita terhadap sesama muslim itu sendiri telah pudar??? Jawab saudaraku, jawab dengan hati yang kau punya saat aksi menentang zionis israel. Jawab sahabat! Jawablah dengan isakan yang kau keluarkan ketika melihat jutaan saudara seaqidahmu diregut nyawa-nya.
Sobat, apa benar kita umat muslim sudah tidak cerdas? tidak hebat? atau mungkin bodoh?sehingga kau lebih percaya pada orang yang bukan saudaramu? Atau jangan-jangan bukan karena tidak memiliki kualitas itu, tapi karena kau yang telah mematikan kualitas mereka didalam penglihatanmu.?
Saudaraku...
kenapa kita memilih suatu kaum yang  jelas-jelas tidak mengakui Tuhan Penciptanya atau dengan memilih standar berlabel KTP keislamannya, padahal kita tahu ada kaum yang jelas ke Islamannya. Meskipun tidak ada orang yang suci dari kesalahan, tapi, yakinlah ada orang yang mencoba mengecilkan kesalahan-kesalahan itu dengan mengharap Ridho Allah SWT.  walahu’alam bishawab.
***
X: “mau kemana Bu? Pagi-pagi gini udah rapi aja.”
Y: “iya donk, kayak gak tahu tugas aktivis aja”
X: “ciye aktivis.... iya deh. Piring di dapur udah dicuci belum”
Y: “ntar ajalah aku udah telat.”
X: “Glek!!! Aduh gimana nih, katanya aktivis kok aktivitas rutin malah terkikis?”
Y:
***
Aduh, aku bingung nih, kayaknya gak enak ya punya barang mahal?
Kenapa?
Habis setiap kali kita tinggalin, cemas aja bawaan. Takut ilanglah, takut rusaklah, pokoknya kebnyakan was-wasnya. Pusing deh. Tapi kalo gak ada barang itu, biasanya kita bakal kesulitan, ada aja, jadi telat kalo gak ada kendaraan, jadi susah berkomunikasi kalo gak ada hp, susah berkreasi kalo gak punya laptop. Pokoknya banyak deh. Kadang bingung sendiri. Kayaknya pada zaman ini kita banyak dituntut. Dituntut bekerja dengan cepat, dituntut giat, dituntut untuk menjadi sempurna dengan segenap keterbatasan. Dan untuk memenuhi semua tugas itu diperlukan beberapa fasilitas yang kadang bukan selembar daun yang bebas kita petik dari pohon. Jadi wajar terkadang panik bila benda padat itu kita sayangi.
Tapi tidak sobat?masih ingatkah dengan sebuah sabda Tuhan PenciptaMu, Tuhan yang mengetahui apa yang tidak kita ketahui, yang menguasai semuanya, termasuk desir nafasmu itu.
Perkataan yang menghengtakkan kita tentang harta dan apa-apa yang kita cintai
“janganlah barang perniagaan, istri-istri mu, barang perniagaan membuat kamu lalai mengingatKu”(lupa ayatnya, cari!!)
So, semua pasrahkan kepada pemilik aslinya, dan sadarilah engkau tak punya apa-apa di dunia ini, semua adalah fasilitas yang diberikan oleh Zat yang menyayangimu, Zat yang selalu menjagamu, Zat yang memberi walau sering kau tak tahu terimakasih, Zat yang sering kali engkau lupakan, engkau duakan, engkau lalaikan, engkau tinggalkan! Kembalilah jiwa, kembali kepada kebeningan yang dulu pernah terukir manis didiri. Kembalilah jiwa, dengan segenap keikhlasan dan rendah diri kepada Pencipta mani yang mengubah menjadi segumpal daging dan berakhir padamu didetik tulisan ini.
(surat,penciptaan manusia)
Walahu’alam.semoga tulisan in bermanfaat untuk menjernihkan air yang keruh, dan membeningkan air yang jernih. Rabb, Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau dan rasul muhammad adalah seorang yang mulia lembut akhlaknya, kuat imannya. Pantaslah ia menjadi kekasihMu. Do’akan hamba Rabb, semoga aku bisa meniru kekasihmu itu agar ku bisa menjadi kekasihmu juga dan bantu hamba mengnal manusia sempurna itu agar bisa aku mencintainya sehingga bisa bersahabat dan saling berbagi kasih, meski kami tak pernah bertemu di dunia ini. Rabb,bantu hamba untuk mencintaiMu, RasulMu, orang-orang yang Kau kasihi, agar terpercik kasih itu kepadaku sehingga ku tergabung di golongan mulia itu. Engkau yang Maha Mengetahui Rabb. Matikan hamba dalam keadaan beriman. Amin
Jambi, 11 juni 2009 kamis
J: 13:54
***
Aku kecewa ketika tahu ada penggerak yang mengusung nama dakwah, memperjuangkan Islam, justru terkurung dalam lingkaran setan yang menyatakan bahwa ia suci, dan yang lain salah. Ihwah, sesuci apa kita dihadapan Sang Rabbi, sehingga mengatakan yang lain salah???
Ihwah...
Masih ingatkah kau dengan perkataan yang pertama kali kau haturkan ketika kita bertemu dulu? Kumpulan ini bukanlah kumpulan orang-orang suci, tapi kumpulan orang-orang yang ingin suci. Ihwah..., apa kita termasuk orang munafik? orang yang berbeda perkataan dengan perbuatannya. Nauzubillah
Ihwah. Bukankah kita satu? Mengapa tidak kita jadikan segala sesuatu dakwah? Bila ada yang salah tinggal kita beritahu saja kan? Karena toh kita juga tahu bahwa Agama adalah nasehat. Sehingga dengan saling mengingatkan dan menasehati Islam bisa lebih cepat menyebar. Dan memang itulah harapan kita serta tugas kita dilahirkan di bumi ini. Walahu ‘alam.
***
Teman, apa yang kau pikirkan sebenarnya, kenapa engkau rela memakan bangkai kawanmu sendiri dan dengan leluasanya tanpa bersalah. Teman, kenapa Engkau menjatuhkan tidak hanya dirimu tapi juga Islam dengan tingkah lakumu. Sadarkah sobat, semua yang sudah dilakukan. Kita punya salah, tak ada yang sempurna, kau tahu, tapi sudahlah... sesakku mengingatnya. Apa kau tahu. Engkau adalah salah seorang yang aku panuti, kagumi, teman... aku sedih, kecewa ketika orang lain membicarakan tentang kejelekanmu tapi kenapa kau lakukan itu, terhadap teman-temanku juga. Sobat, kenapa kau kecewakan aku? Bila kau adalah temanku, dan dia juga temanku apa kau tak mau berteman dengannya??? Bila kami bersalah, katakanlah langsung bahwa kami harus berubah, jangan kau sebarkan aib kami, karena dengan begitu engkau telah menyebarkan aibmu juga. Sobat... maafkan aku. Aku kecewa sobat pada perbuatanmu itu, bener-bener kecewa. Semoga tidak terulangi. Kau temanku dan kau adalah seorang yang harus aku hormati. Love you coz Allah.
***
Mau kemana ca?
Bandung?
Ngapain?
Nyari ihwan
                Glek!. Meskipun asal-asalan, jawaban cewek imut tadi patut diresapi dengan amat sangat teliti. Sebenarnya ica, salah satu mahluk wanita yang kesel melihat ulah kaum adam ditempatnya. Kenapa?? Karena orang-orang terkasihi disekeliling ica (kaum hawa) yang sebenarnya pantas menikah belum juga menikah. Bukan karena tidak mau, tapi sepertinya betapa sulit mencari sang pangeran yang sanggup mengarungi samudra rumah tangga. Ciye, sok tahu. Ngerti aja kagak. Stt... serius.
Satu pertanyaan yang perlu kita tanyakan berdasarkan uraian si kecil tadi adalah? Apakah ditempatny tinggal sudah tidak ada laki-laki lagi, sehingga wanita harus pergi ke kota lain untuk mencari dimana tulang rusuk itu berasal atau jangan-jangan memang tulang rusuknya tidak ada disini kali?. Itu bila kita lihat dari sisi si wanitanya. Tapi bila kita lihat dari kaum adamnya, apa bener sang wanita harus repot-repot nyari pria ke tempat lain, sementara dikotanya juga bejibun lelaki yang belum berumah tangga tapi pantas berumah tangga. Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah Apakah pria dikota itu pengecut? Atau mereka lebih betah melajang dari pada berumah tangga?kalo takut kekurangan uang bukankah Allah sudah berfirman (tentag miskin akan ditambah. Cari! ) apa kalian tidak percaya dengan janji Tuhan itu? Atau... kemungkinan terburuknya adalah apakah pria ditempat ini “pemilih”??? Nauzubillah. Apa kalian sudah lupa sobat tentang firman Tuhan tentang memilih pasangan. Atau lagi, kalian merasa belum sanggup berumah tangga. Aduh, ihwah... ni aku kasih bocoran beberapa alasan kenapa sih kamu harus buru-buru nikah kalo udah waktunya.
Yang pertama : dengan nikah, kamu bisa ngejaga tulang rusuk kamu itu. Karena dunia luar ini terlalu riskan. Sedangkan kami para wanita tidak bisa melepaskan diri dari dunia luar karena kita sama-sama tahu. Inilah ruang dakwah kita.
Nyang kedua: hanya menyeritakan kisah dari seorang dosen pria ketika mengajar. Ia berkata bahwa dia menyesal nikah di umur yang sudah tua (baginya). Karena saat ini umur anaknya masih sangat kecil dan masih butuh perjalanan panjang untuk merawat anak kesayangan menjadi sholih dan sholihah, sementara umurnya entah cukup ntah tidak untuk mengemban amanah sampai anak-anaknya nanti menikah (kebetulan anak-anaknya saat ini wanita).
Walahu’alam
***
12 juni 2009, jum’at
Hari ini aku gak siaran lagi. Entah kenapa keraguan itu datang lagi. Aku binggung masih tetap mau siaranatau ngak. Bener-bener bingung Rabb. Ampuni hamba. Disatu sisi aku menyukai aktivitas itu dan sulit untuk melepaskannya. Karena udah ngerasa gimana gitu coz dari pertama radio sah ada penyiar, aku termasuk tergabung dalam orang-orang yang awal-awal jadi penyiar. Jadi rasanya berat banget bila harus dilepskan begitu saja. Rabb, berikn aku petunjukMu. Di sisi lain, tubuhku yang mungil ini terkadang tak sanggup memikul beban-beban yang terkadang bahkan sering kulallaikan. Aku bukan tipe orang yang suka ngeliahat orang lain kecewa. Namun kadang susah sekali untuk menggantikan siaran bila ada penyiar yang berhalangan on aoir. Dan terkadang peristiwa itu imbas ke aku. Kadang ada rasa malas banget siaran. Pingin dirumah. Tapi selama ini aku berusaha agar jadwal ayng bisa ku sanggupi selalu ku isi. Beberapa waktu jadwal itu sukses tapi terkadang aku sempat ngedropo juga lihat semua amanah yang keteteran karena aku gak bisa mengatur waktu. Dan tahu gak diari, terkadang aku mulai mencari celah untuk membenarkan diriku. Contohnya, aku mulai memikirkan tentang aurat wanita, apa benar aku bekerja di suatu tempat dimana suara adalah modal utama. Lama ku termenung tentang pertanyaan itu dan akhirnya aku mencari jawaban sendiri berdasarkan pertimbangan membenarkan diri. He...he... dasar gak mau kalah. Tahu apa itu keluarga, ups!! Pertama, dengan siaran di radio, tu berarti aku bisa belajar mencari uang sendiri. Kita tahu bahwa mencari uang itu susah, apa aku mau melepaskan kesempatan ini?. Banyak orang yang ingin menjadi penyiar gtapi susahnya minta ampun. Nah, sedangkan aku, udah masuk gak tes, punya pengalaman gak ada, suara pas-pasan, wawasan juga kadang butek eh digaji pula. Apa lagi sebenarnya yang kurang. Disini aku juga bisa mengibur diri dengan nasyid-nasyid yang menyejukkan batin, bisa berbagi ilmu lewat radio kepada semua orang yang cakupannya subhanallah se jambi, bukankah itu suatu keuntungan yang besar, karena ada hadis yang mengatakan bahwa bila seseorang mendapat hidayah karenamu maka itu nilainya lebih baik daripada unta merah (kalo gak salah hadis itu ditujukan kepada Ali), kemudian di radio aku bisa belajar berbicara, mengenal lagu-lagu islam, dan ilmu-ilmu yang ku bawakan bisa menempel, karena itu adalah tuntutan penyiar. Banyak lagi ilmu yang ku dapat, belajar disiplin (karena seorang penyiar harus disiplin), belajar bekerja bersama (sebelum memauki dunia perkantoran, kita udah punya pengalaman begini rasanya bekerja bersama-ada sedih, duka, kecewa, tapi banyakan seneng-), aku juga belajar program ini itu, belajar tentang giman berorganisasi di radio, dsb. Tapi yang paling melekat dihati aku saat ini mengenai sebab-sebab kenapa aku masih tetap ingin bekerja disana adalah aku ingin melatih diri bahwa mencari uang itu susah, butuh pengorbanan. Aku gak bisa selamanya bergantung dengan uang papa dan mama. Aku harus bisa memikirkan gimana jalanku nanti untuk bertahan hidup. Cukup laam aku memikirkan bagaimana cara mencari uang dengan cepat dan mudah tanpa perlu aturan alias semaunya dewe tapi tak ada yang tersaring masuk. Kemudian aku mulai memikirkan gimana nabi mencari uang, gimana para ulama mencari uang. Tapi, sulit kurasa untuk mengikutinya,  karena zaman ku saat ini menuntut kita harus bisa memenuhi semua kebutuhan. Mungkin aku bisa menahannya sendiri untuk saat ini tapi apakah aku bisa nantinya??. Ku pikir-pikir ternyata mencari uang itu emang sulit mama dan papa harus pergi pagi, pulang siang, mana tiap hari lagi, belum lagi kalo kerja, kita musti ada standar pendidikan alias S S gitu deh. He... susah banget keterima, deelel lah pokoknya. Pusingggg...
Hal yang kuhawatirkanlagi adalah, suaraku . aku takut suaraku malah membuat fitnah. Tapi aku udah punya rudal tuk menghadapinya. Kan, jambi Fm udah punya web, ntar disitu aku tarok aja foto sama abang agar dikira orang aku udah berkeluarga jadi aman gak ada yang gangu.h3... dan nanti ditulis di statusnya “not single” berarti menunjukkan aku gak sendiri biar dikira udah nikah tadi. Aku kan gak bohong, aku emang gak sendiri, karena ada teman-teman disekitar aku yang siap memegangku dikala jatuh, menopangku dikala rebah, mrebusku dikala salah. dan aku takut jika perkataan yang telah aku ucapkan takut gak bisa aku pertangungjawabkan (nauzubillah). Berikan petunjukMu Rabb, kutahu Kau tau mana yang terbaik untuk hambaMu. Walahu’alam. Dan sekali lagi aku bingung untuk berhenti atau tidak, karena ada nilai plllus sendiri yang kita dapat. Walahu
***
Mau bac sebuah tulisan pemikiran tentang kenapa oplet sekarang banyak ngebut?? Check it out
Kadang kita suka sebel,pas naik oplet eh tukang opletnya alias sopir seena’e dewe nyetir mobil, ngebut-ngebutan gitu deh. Kadang bikin syok, jantungan. Belum lagi kalo di mobil dipasang sound yang menggemburkan telinga. Gila... pasti itu yang kadang terlintas. Habis yang bener aja, kita Cuma pupnya nyawa satu dibawa bermain maut denga ngebut-ngebutan. Ya disatu sisi tu sopir emang slah, tapi disisi lain ternyata kalo dipikir-pikir, wajar aja mereka rebutan penumpang dengan cara dulu-duluan soalnya, penumpang yang naik oplet semakin dikit karena.... mereka kebanyakan sudah mempuynyai kendaraan sendiri-sendiri, ya gak sih???. Makanya tu oplet pada ngebut-ngebut, bis takut ntar jatahnya gak dapat atau bahkan berkurang, kalo begitu ya susah deh... tapi, disatu sisi, kita juga harus menjadi penyabar dan seorang yang percaya dengan janji Tuhan seluruh alam. Bahwa rezeki itu ditanganNya, yang penting kita udah berusaha dengan cara ngoplet. Jalan kita lurus, tidak merugikan orang itu adalah berkah kan?. J . jangan khawatir gak kebagian rezeki. Tahu ikan dilaut kan? Kalo dipikir-pikir sapa coba yang ngasih makan tu ikan sehingga hidup dan malah kita yang makan tu ikan. (Cari ayatnya!!!)
***
Dingin wihh... cool banget nyampe pilek aku dibuatnya.
Beberapa hari ini emang sedikit menguras tenaga bagiku. Mulai pagi, kuliah, siangnya ada aja agenda kadang rapat, kajian, tasqif, dll lah pkoke. Mpe perpisahan dengan sarjana dakwah yang dah lulusan. Pulang malam udah gak kena marah lagi coz minta izin dulu sih. Tapi cuaca juga mendkung kadang pas sore hujan turun jadi  ada alasanla sama bos pulang telat. Udah 2 kali aku kehujanan yang bener-bener basah. Yang rintik-riintik sih udah sering diterpa. Hehehe... Mujahidah euy. Amin..
4 juli 2009

Tidak ada komentar: