BUMI TIDAKLAH BERPUTAR, SEBELUM DIPERINTAHKAN UNTUK BERPUTAR

Selasa, 28 Juni 2011

Jambi iain24 sept 07. 9.53
Bila malam tidak dihiasi bintang ataupun bulan,
Akankah tetap bernama malam?!
Bila malam tidak gelap gulita dan makhlukMu 
Yang bernama  manusia tidak tidur,
akankah tetap bernama malam?!

Bilal matahari tidak bercahaya akankah
Ada yang memberinya cahaya?
Bila matahari tidak sanggup terbit, adakah
Yang mau memperhatikan?

Bila siang, gulita dan malam, benderang
Adakah yang merasa bingung?
Mungkin tidak...
Dan mungkin juga tidak...
Pasti tidak...
Dan pasti juga tidak.
Hanya dia yang peduli,
Karena yang lain tidak menyadari
Hanya Dia yang tahu
Kakrena Dia yang membuat.

Juli 27 th 04
“Penghianatan terakhir”
Hanya ada selirik cerita
Hanya ada setitik kisah
Hanya ada sebaris peristiwa
Yaitu “persahabatan”

Sahabat, sahabat, sahabat
Indah namanya, dalam maknanya
Tapi entah mengapa jadi begini.

Secarik kisah diawali persahabatan
Seberkas goresan dimulai dengan persahabatan
Semua berawal dan berakhir begitu saja

Goresan luka sahabat takkan pernah hilang
Kata-kata sendu takkan pernah luput
Penghianatan terakhir akan selalu menjadi kenangan terindah

Indah... indah...
Sebuah penghianatan terakhir
Hebat...hebat...
Satu  kata menghancurkan sebuah persahabatan sejati.
Mungkin persahabatan kami lebih cocok untuk sebuah kata “perpisahan”.
By: one peace is dead.

“Khayalan nyata”
Apakah seorang sahabat dapat berdusta?
Apakah seorang sahabat dapat berbohong?
Apakah seorang sahabat dapat berpisah?
Apakah seorang sahabat dapat menyembunyikan sesuatu?

Hal pertama yang kurasakan
Hal pertama yang kuyakinkan
Hal pertama yang kutahu
Hal pertama yang akan kukatakan adalah kata “TIDAK”

Tapi, setelah kusadari apa yang terjadi
Setelah ku alami apa yang ku ketahui
Setelah ku tahu apa yang terbukti
Semua yang terpikir adalah “SALAH”

Ternyata...
Seorang sahabat dapat berbohong
Seorang sahabat dapat berdusta
Seorang sahabat dapat menyembunyikan sesuatu
Seorang sahabat dapat berbahaya
Seorang sahabat dapat melakukan kesalahan
Seorang sahabat dapat... dapat...
Dapat menghancurkan persahabatannya sendiri.

“angan”
Apakah yang dimaksu dengan sahabat?
Apakah yang dimaksud dengan sahabat sejati?
Apakah yang dimaksud dengan sahabat abadi?
Dan apakah yang dimaksud dengan sahabat palsu?

Apakah sahabat itu teman lama?
Apakah sahabat sejati itu teman yang menangis
dan tertawa di dalam suka dan duka?
Apakah sahabat abadi itu teman yang kekal?
Apakah sahabat palsu itu teman yang berpura-pura?

Aku tidak membutuhkan sahabat sejati,
sahabat abadi, sahabat palsu ataupun sahabat lainnya
yang aku butuhkan hanyalah kejujuran
dari seorang sahabat

apakah itu akan menjadi kenyataan bagiku?

“Sang wanita pelangi”

Sang wanita pelangi
Bersembunyi diantara tujuh warna pelangi
Sang wanita pelangi
Tak bisa menjati diri
Mengumpul diantara satu
Menutupi kelemahan diri
Merapat membuat satu
Melambang kuat tak bernyali
Warnamu merah,
Kau tebar hijau
Dirimu ungu,
Kau ambil nila
Sang wanita pelangi
Menutupi diri dengan cara yang tak pasti
Sang wanita pelangi
Cerminan ketidakkonsistenan diri

“angan berbayang”
Aku tak pantas mencintai apapun
Dan aku tak pantas menginginkan apapun
Aku terserak diantara serpihan pasir
Aku tergeletak di hamparan samudra
Aku lemah tak berdaya
Berlari dari segala ketakutan
Bersembunyi dari semua impian
Tak berani menggapai angan
Tapi aku telah kalah,
Salah tak merasa
Hingga tak bisa lepas
dari semua angan berbayang
Aku berlari diatas diamku
Aku memberontak, menghentak diatas cacianku
Menjerit, meraung, menangis diatas kesenanganku
Aku kalah dan tak mampu mengalah
Aku salah dan tak sanggup menyalah
Aku jatuh dan lupa berdiri

“Aku dan diriku”(tes akhir bhs indonesia)
Aku adalah aku,
Tapi aku bukanlah diriku
Aku adalah bayangan diantara
Pepuing emas dan intan

Aku adalah bintang
Yang bersembunyi di balik matahari
Redup melambaikan nada-nada
pasti yang tidak akan bercahaya lagi

aku bagaikan kupu-kupu
yang tak tahu arah terbang
tidak tahu dimana mata angin
utarakah... selatankah...
timur atau baratkah...

aku hanya kertas yang tertiup angin
dengan jarak yang tidak pasti
diantara gelombang dan ombak
membaur di busa-busa putih
membaur di gulungan ombak dan buih

bintang...
andai aku bintang
bila memang engkau ada
tampakkanlah sinarmu
diantara kupu-kupu yang berterbangan

bintang...
andai aku bintang
tebarkanlah sinar seterang-terangnya
yang kau mampu,
yang kau sanggup,
yang kau tahu itu takkan mungkin

wahai kupu-kupu kertas diantara bintang-bintang
nantikanlah bila engkau mau
sampailah pada akhir cahayamu
terbang dan bersinarlah semampu yang kau mampu
karena kau tahu, Ia akan membawamu
dan kau harus menemuinya
dengan sinar yang paling terang
semampu yang kau punya.
***
Jambi, 30 nov 08
Terkadang kita ‘gak sadar
Bahwa dunia ini begitu berharga
Saat waktu telah berlalu
Dan usia telah merapuh
Semua memori lalu
Bakal terunduh
Di karangan kepala bakal terlintas
Segala bayang lama,
Memori bercerita,
Baik suka, duka, canda, tawa, sedih bahkan terluka.

Andaikan aku bisa sadar
Lebih awal, atau mungkin
Belum terlambat untuk sadar saat ini
Tapi tetap saja, sepertinya sulit tuk menyadarkan diri
Selalu terhimpit oleh
Arus zaman yang menjepit

Hff...
Engkau yang maha tahu Rabb
Aku hanya bisa bermohon semoga
Apa yang ku lakukan benar, dan diridhoi oleh Mu
Agar tercipta kepuasan di akhirat kelak. Amin.
***
“mantra zaman ini”
Rabu, 5 nov 08. 10.58am
Matikan semua arus lepas,
Di penghujung negeri tertumpas.
Terpatri di gantungan sepi peti mati

Biar bebas, jiwa-jiwa yang suci
Biar lepas, hati-hati yang mati
Hingga materi tak lagi berarti
Dan harga diri menjadi kunci.
***
Apa yang bisa ku ungkapkan
Sedangkan diri ini milik Rabbi
Apa yang bisa kutuliskan
Syair-syair indah telah terukir di dalam al-Qur’an

Apa yang bisa ku katakan
Karena tak jarang ucapan manis di mulut
Bernanah di jiwa
Apa yang bisa ku sampaikan
Diri ini sering menambah-nambah tanpa sengaja

Terkadang diri tak sadar,
Walau gajah sudah dipelupuk mata
Terkadang batin ini rapuh,
Termakan oleh tingkah diri.

Pyuh..
Aku bingung harus berbuat apa
Andaikan ku bisa menjadi muslimah sejati
Tunduk, lurus, kepada sang Rabbi. Insya Allah. 3.00 pm
***
Tuhan,...
Aku telah berbohong.
Aku telah menjadi munafik

Tuhan...
Aku berbicara tidak sesuai dengan kenyataan
Aku berbuat salah
Salah dan amat salah
Serta benar-benar salah.
Sekarang apa yang harus hamba lakukan?

Tuhan...,
Engkau tahu akau berbohong,
Lalu bagaimana???

TUHAN.......!!!
Bagaimana ku menghapus dosa ini?
Rabbi, apa yang bkal terjadi.
Bantu hamba Rabb,
Untuk mengakui kesalahan ini.
Bantu hamba Rabb, karena hamba tak tahu
Apakah bisa hamba mengakuinya.
Terlalu banyak yang di berikan ,
Ia sang murabbi bagiku, bos dari hobi baruku
Pembina bagiorganisasiku.
Lalu, bagaiman Rabb?
Bolehkah hamba minta maaf tanpa menyebut kesalahan hamba Rabb?
Bolehkah Rabb? Beri hamba jawaban secepatnya Rabb. Agar tenang diri ini.
By: pembohong

Tak jarang juga sengaja
Walau hati sangat mengingkari

Tidak ada komentar: