BUMI TIDAKLAH BERPUTAR, SEBELUM DIPERINTAHKAN UNTUK BERPUTAR

Jumat, 23 Desember 2011

secarik kisah di Ushuluddin

Tuhan, semoga engkau cukupkan nikmat hari ini.
Kata-kata ini kemaren kutemukan terpasang di mading kamda. kupikir, maknanya dalam. Ya, sama... Rabbi... semoga engkau cukupkan nikmat ini kepadaku. amin.
Alhamdulillah
Satu semester akhir yang ternyata sangat menentukan. keputusan demi keputusan walau sulit tapi bismillah. Atas bantuan teman-teman dan izin dari Allah ketertundaan wisuda yang satu semester itu, kurasakan sangat memuaskan.
walau sempat sedikit sedih saat harus ditinggal oleh teman-teman seletingan yang memutuskan untuk wisuda pada juni lalu. tapi Alhamdulillah. Alla menggantinya dengan jiwa-jiwa semangat lainnya. Dan Subhanallah,Janji atau keinginan agar Al-Alim harus punya SK sebelum aku dan beberapa teman lulus kuliah TERWUJUD. Allah Maha Besar. dan Ia selalu punya kado terindah untuk hamba-hambanya.
setidaknya, aku bisa sedikit lega atas Janji yang tertunai itu.
Saat itu, teman-teman lagi sibuk ujian skripsi dan aku bersama beberapa rekan juga sibuk. Sibuk ngurusin SK Pendirian FSI (Forum Studi Islam) Al-Alim. Mungkin bagi sebagian orang, ini adalah hal yang biasa. tapi tidak bagi kami yang berada di fak.Ushuluddin IAIN STS Jambi.
Terlalu atau bahkan terkesan disulit-sulitin untuk membuat suatu lembaga yang mencoba untuk mengkaji tentang Islam padahal kami semua muslim. dan yang melarangpun juga mengatasnamakan diri dan organisasi tertulis jelas Islam. tapi sayang memang benar mungkin Islam KTP itu banyak. umat islam memusuhi islam, bukan hal yang asing didengar. tapi satu hal yang perlu diperjelas. Islam yang bagaimanakah mereka???
Islam yang melekat hanya karena faktor keturunan. sehingga wajar kalo itu yang terjadi.
Tapi aku malu, malu dan marah pada mereka yang katanya Islam tapi gak ada sedikitpun cermin ke Islaman pada diri mereka. apa di usir saja ya?. Hah...
Islam itu agama yang indah. dan orang islam itu orang yang akan selalu menyenangi, disenangi dan membawa manfaat dimanapun ia berada. itu muslim sobat... :) walaupun aku belum mencapai tingkat yang sempurna untuk dikatakan muslim tapi setidaknya, tidak menyakiti orang lain itu agap sedikit cukup.
ntahlah, tapi bismillah, yakin dan percaya Allah akan memilih orang-orang untuk AgamaNya.
waktu itu, aku masih ingat. seorang teman sekelasku dan satu-satunya teman wanita di kelasku (kami hanya berdua wanita dikelas) itu. duduk bersama aku dan yanita (Adik tingkat dan sesama pengurus Al-Alim).
aku tidak ingat ada kejadian apa sebelum itu. tapi yang masih sangat ku ingat. Salimah berkata kepada aku, "Ifadah, jangan nangisla. nanti aku juga ikut nangis". dan sepontan kata-kata itu membuat air mataku keluar berlarian dari mataku begitupun Yanita. Kami tertawa dan berusaha menahan airmata itu. tapi tetap, mereka membasahi hari kami saat itu. dan salimah yang tidak tahu apa-apa pun ikut menangis. tapi kami sebenarnya tidak ingin menangis. sudah coba aku dan yanita tepis dengan candaan dan tawa. tapi tetap, rasanya hati kami sudah tak kuat menyimpan apa yang sebelum itu terjadi di kami.

Sulit, Agak Sulit. Tapi Indah Pada waktunya... Yakinlah...

tak lama setelah itu. Kami mendapatkan SK Pendirian FSI Al-Alim dan inilah awal perjuangan baru bagi kami  atau tepatnya. adik-adik yang berada di al-alim.
ternyata cobaan tak akan berhenti disitu saja. pihak yang tidak mau ada organisasi lain di IAIN tetap berusaha menghancurkan LDK dan LDF termasuk al-alim yang baru seumur jagung merasakan tenang bersama SK dari Dekan.
AKU BENCI POLITIK!!!
Dengan kemampuannya berpolitik dan kekuasaannya di BEM. mereka sepakat membuat peraturan yang menghapus segala organisasi selain BEM di Fakultas. Dan yang mengusulkan hal itu ternyata dari Gubenur di fakultasku yang tidak lain adalah teman sekelasku. memang ketika dikelas kami tetap belajar dan tidak ada apa-apa. karena aku tidak pernah pengin menganggap mereka musuh. tapi entahlah, mungkin setelah melihat FSI AL-Alim mendapat SK dari Dekan dan dekan menyuruhku selaku pemimpin untuk mengkomunikasikannya dengan ketua bem fakultas yang tidak lain adalah temanku itu. Ia (temanku) tentu tak ingin berdebat denganku untuk masalah ini. mungkin karena aku cukup disegani di kelas sehingga agak segan tentu. atau mungkin agak takut. aku kenal beliau, beliau yang asli bukanlah orang yang ingin menentang Islam apalagi beliau lulusan pesantren dan sudah cukup lama disana hingga kelas 7 atau selevel pengabdian.
tapi aku juga kurang tahu kenapa ia begitu.
organisasinya kah??? teman ??? atau keadaan???

jadi ingat tausiyah tentang teman.
carilah teman yang baik karena ia yang akan memberitahu siapa dirimu dan hidupmu.
hari ini, aku bersyukur. Alhamdulillah Allah memberiku teman-teman yang terindah dan tak akan bisa tergantikan dengan apapun. aku mempunyai teman-teman yang membawaku ke jalan kebaikan. Rabbi, semoga engkau teguhkan kami dijalan mu dan engkau ikat hati kami dalam bingkai iman serta cinta padamu. Amin YA ALLAH...
Love U All...

Tidak ada komentar: